Share

Konyol.

"Apakah aku telah sampai pada tahap mencintai wanita itu sebesar ini?, dan haruskah ia memiliki kecemburuan?." Pertanyaan tersebutlah terus bergulir dalam pikirkan.

Handoko mencoba mengingat saat mereka masih kecil dulu, bermain, bercanda dan berpisah lantaran keluarganya pindah ke kota lain.

Pria tersebut juga mengingat pertemuan pertamanya kembali beberapa hari yang lalu, meski itu bukan kejadian yang menyenangkan, namun ia mensyukurinya sekarang.

Pikiran Handoko kembali melayang saat ia mengingat kontrak kerja hasil budidaya Anggara, yang sedikit skeptikal untuk Angel. Wajah tampan itu tersenyum.

Akan tetapi, ketika ia mengingat pagi hari dimana ia menjemput wanita tersebut, tubuh gagahnya terlonjak secara reflek, sebuah gambaran terlintas jelas di benak Handoko, dan itu membuatnya sedikit merasakan desir tak terungkap.

Pria tersebut segera menuju meja kecil di samping ranjang, menarik laci kecil di sana dan melebarkan mata tak percay
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status