Share

Tidak terima.

"Apa di koloni tempat tinggal mu tidak ada piring, sendok dan perlengkapan makan?." Suara Anggara terdengar sengit serta penuh kekesalan.

"Zeblaaar."

Seperti sebuah Sambaran petir yang menyapu ruang kebingungan ganda, Angel membulatkan mata dengan lebar dan segera bergerak cepat menuju pintu kecil di ujung ruang, dimana Anggara beberapa saat yang lalu keluar dari sana.

Ia membuka lemari kecil yang tergantung anggun, di atas meja dapur dengan kompor listrik kecil di atasnya.

Wanita itu mengambil sebuah piring, serta sepasang sendok dan garpu sebelum berbalik berjalan ke arah Anggara dengan wajah yang masih menunjukkan semburat malu.

Iya, Angel merasa malu saat ini. Bagaimana mungkin ia tidak mengerti dan memahami apa pokok pembicaraan Anggara beberapa saat yang lalu dengan menyebut "Piring", siapa yang tidak mengetahui benda itu?.

Dengan berusaha setenang mungkin, Angel meletakkan piring makan keramik berdasar warna putih denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status