Share

Aku Wanita Paling Beruntung

“Apakah, cinta itu ada yang abadi?” Aku sudah merasa pegal, namun Shasha masih saja meragukanku. Harus bertahan.

“Kita yang akan menciptakannya.” Aku terharu Shahsa ikut berlutut. Wanita itu tidak mengatakan apa pun, akan tetapi memberikan ciuman di bibir Davin. Aku menganga, ini untuk pertama kalinya Shasha melakukannya.

***Meyyis***

“Maafkan aku sudah membuatmu menunggu.” Shasha menempelkan keningnya ke kening Davin.

“Tidak masalah. Jadi … bisa ulurkan jarimu?” Shasha tersenyum. Jarinya di ulurkan ke arah Davin. Lelaki itu langsung menyematkan cincin tersebut. Air mata keduanya menetes membasahi pipi. Tidak bisa dibayangkan hati mereka yang semakin bahagia. Seakan bunga-bunga tumbuh mekar dalam tubuh yang kini saling memeluk.

“Aku sudah menantikan hari ini. Aku sangat bahagia.” Davin memeluk kekasihnya itu dengan erat.

“Aku juga. Maafkan aku sempat ragu.” Davin

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status