Share

Addicted

Sejak Brisya mengacuhkannya dulu, Aji tak pernah berani untuk bermimpi muluk muluk. Dan saat pagi ini ia akhirnya terbangun di samping Brisya semua masih terasa seperti mimpi baginya. Aji menatap wajah Brisya yang masih terpejam dengan penuh rasa syukur. Betapa ia menyayangi Brisya melebihi dirinya sendiri dan terbangun seperti ini merupakan mimpinya sejak lama. Aji mendekat ke wajah Brisya dan mengecup keningnya pelan khawatir membangunkannya.

Aji ingin mengajak Brisya jalan-jalan hari ini ke manapun yang Brisya mau. Seminggu terbuang percuma hanya karena rasa baper Aji yang keterlaluan. Perlahan Aji menarik tangannya yang terulur di bawah kepala Brisya. Brisya menggeliat dan merenggangkan tubuhnya, ia membuka mata dan melihat Aji sudah terbangun dan tersenyum menatapnya.

"Selamat pagi!" sapa Aji sambil mengecup kening Brisya pelan.

Brisya mengusap matanya dan membalas senyuman Aji.

"Selamat pagi."

"Tidurmu nyenyak??"

Brisya mengangguk pelan, ia mengulurkan tangannya dan membela
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status