Share

It's Two

Pagi ini Brisya bangun dengan rasa mual seperti biasa. Sudah menjadi rutinitas pagi baginya bila terbangun di jam yang selalu sama dan memuntahkan semua isi perutnya. Anehnya saat semua isi perutnya telah terkuras, ia tak lagi merasakan mual selama seharian. Nafsu makannya malah meningkat tajam.

Ini hari kedua Aji meninggalkannya sendiri di resort. Brisya tak akan pulang sebelum Aji datang menjemputnya. Ia bahkan tidak tau harus ke mana seandainya saja Aji mencampakkannya. Pulang ke panti justru akan membuat Bu Shila dan Bu Rahmi semakin sedih. Lagipula Brisya enggan dan tak ingin bertemu dengan Haris bila ia kembali lagi ke kota kelahirannya. Brisya tak punya pilihan lain selain bergantung pada Aji. Tapi sekarang ia malah ditinggal sendirian di sini, betapa malang nasibnya.

Brisya mengawasi testpack yang tergeletak di meja nakas dengan sedih. Hidupnya berubah total sejak ia mengetahui bahwa tentang kehamilannya. Dan naluri keibuannya tiba-tiba muncul, membuat Brisya ingin tau sepe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status