Share

Bab 26B

Aku melangkah dengan ringan, keluar dari kantor usai berpamitan pada semua orang yang ada di ruangan. Riana dengan lebaynya menangis tersedu-sedu padahal pintu rumahku terbuka dua puluh empat jam untuknya.

"Yah, tega kamu Em. Nggak ada yang seger-seger lagi dong." Seru Pak Amir, kepala lapangan yang kebetulan belum tugas luar hari ini.

Aku tertawa, menunjuk Riana.

"Ada Riana. Dibawah juga ada Mbak Astri."

"Ah, mereka berdua itu judes dan galak."

Riana menjulurkan lidah.

Dia menggamit tanganku, ikut mengantarku ke lantai bawah. Aku tahu, Diam-diam, Raya mengikuti kami dari belakang. Di bawah, aku berpamitan pada Mbak Astri dan dua orang OB yang menunggu begitu berita bahwa aku resign tersebar. Ada rasa sedih meninggalkan tempat ini. Para karyawan disini sudah seperti keluarga sendiri.

"Emi, kenapa sih kamu resign? Nggak betah ya disini?"

Aku menggeleng. Sebelum sempat menjawab, Riana sudah mendahuluiku.

"Emi mau dipingit. Dia sebentar lagi nikah?"

Dua pasang mata terbelalak. Astri dan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status