Share

bab 31. Aqiqah Rumania

Roma kini tepat berdiri dihadapanku dan berkata, "Adelia, tolong dengarkan aku sebentar....,"

Aku meletakkan lembar status pasien yang kupegang, kemudian memandang Roma.

"Baik, silahkan kalau mau bicara, aku dengarkan. Kuberi waktu 10 detik," sahutku sambil mengetuk-ngetuk arloji yang menempel di tangan kanan dengan telunjuk tangan kiri.

"Aku, aku..., cuma mau ngundang kamu untuk hadir di acara aqiqah anakku," Jawab Roma perlahan.

'Duh, males sebenernya ketemu Rania dan Roma, ' batinku.

"Emang kapan acara aqiqahnya?" tanyaku.

"Malam nanti habis maghrib, " jawab Roma menatapku penuh harap.

'Duh, mana mas Andi lagi piket UGD lagi, masak iya aku datang ke rumah Rania tanpa mas Andi, entar kalau si Roma aneh-aneh lagi nggak ada yang bakal membela aku nih, ' batinku.

Melihatku terdiam dan berpikir serius sampai menautkan kedua alis, Roma menyahut seperti mendengar suara hatiku.

"Tenang aja, ini acara aqiqah biasa kok, gak akan ada peristiwa aneh-aneh yang kurencanakan,"

Aku tersenyum, " In
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status