Share

bab 32. Tawaran dari Roma

Rania memandangku serius, dan dia mulai berkata, "Jadi begini mbak Adel, saya mau nanya kemarin ongkos buat mandiin si Rum belum kita bicarakan,"

"Duh, tidak usah mbak Rania, saya kan cuma memandikan sehari aja kemarin, selanjutnya mbak sendiri yang memandikan anaknya, " jawabku tulus.

"Wah saya jadi nggak enak mbak," kata Rania sambil memegang tanganku.

"Kalau nggak enak dikasih aja tambahan gula garam dan royc* mbak, " tukasku mencoba melucu.

Rania terkekeh mendengarnya.

"Mbak Adel ini humoris ya, pantas mas Andi jadi sayang sama mbak, " ucap Rania.

"Iya mbak, dulu saya sempat ikut akademi kepelawakan, tapi tidak keterima, akhirnya masuk akademi kebidanan deh," sahutku pura-pura manyun.

Rania semakin tertawa terbahak.

Sejurus kemudian dia berhenti tertawa dan memandangku.

"Mbak, saya minta maaf banget, kemarin sempat membuat mbak nangis karena mendengar obrolan saya sama mas Andi," kata Rania sambil memegang tanganku.

'Duh, kenapa jadi bahas hal itu sih, sejujurnya aku juga kurang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status