Share

24. Tawaran Kerja

"Motornya kenapa, Pak?" tanya Farid seraya berjalan menghampiri kami.

Pak Jupri menoleh ke arah suara Farid dan tersenyum. "Ini lho, Nak Farid ... motor Bapak mogok, tiba-tiba berhenti. Mungkin memang udah waktunya pensiun."

Aku baru tahu kalau Pak Jupri dan Farid ternyata saling mengenal.

"Apa parah banget, Pak?" Farid mulai ikut memeriksa motor berwarna hitam jadul di depan kami. Teman sekolah yang baru bertemu denganku beberapa hari yang lalu itu sama sekali tidak menyapaku. Dia fokus membantu Pak Jupri memeriksa motor.

"Ini sudah parah, Pak. Lebih baik dibawa ke bengkel aja," saran Farid dengan sangat yakin.

"Moso ngunu to, Le?" Pak Jupri terlihat panik. Pria tua itu kembali memeriksa motornya. "Tapi emang motor ini dah lama nggak diservis."

"Iya, Pak. Sini, biar Farid aja yang bawa ke bengkel. Bengkel daerah sini deket kok."

Mendengar tawaran Farid membuat Pak Jupri tidak nyaman. Ah, apalagi aku. Aku sangat tidak nyaman dengan ini. Karena membonceng aku dan putriku, motor P
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status