Share

PART 35

Mahluk buruk rupa itu membawanya ke sebuah tempat di depan sebuah tebing gunung batu yang sangat tinggi dan curam.

“Tempat apa ini!” bentak Panji Jagat geram karena merasa dibohongi dan mencengkerang belakang leher mahluk itu.

“Sabar, Tuan Pendekar, biarkan saja melakukan sesuatu dulu.”

Panji Jagat melepaskan cengkeramannya. Mahluk itu menatapnya sekilas dengan wajah gugup, sebelum merapalkan sebuah mantra. Tiba-tiba dinding batu di hadapan mereka bergeser ke samping. Ternyata itu sebuah pintu gua yang sangat luas.

Tanpa membuang-buang waktu, Pendekar Macan Tutul, langsung melangkah dan memasuki ruangan gua itu. Begitu ia telah berada di dalam, pintu gua batu itu bergeser kembali dan menutp mulut gua rapat-rapat. Tak ada rasa takut sedikit pun di wajag Panji Jagat. Justru ia dibuat terkagum-kagum oleh ruangan gua yang bergitu luas dan dihiasi oleh berbagai ribuan batu permata yang berwarna warni yang memancarkan berbagai warna cahaya. Cahaya-cahaya itula
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Japrak Zoezan
duuh lama beneerrr si thoorrr,,, mana lanjutannya,,,
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status