Share

PERANGKAP MAUT

Rawabelong. Tengah malam. Tiga sosok mengendap-endap dalam kegelapan. Mereka mengenakan pakaian hitam dan sarung untuk menutup wajah mereka. Gerakan mereka ringan dan cekatan. Melompat dari satu tempat ke tempat lain. Di sabuk mereka terselip golok yang siap digunakan untuk bertarung. Tiga orang itu adalah Pitung, Rais, dan Ji’i. Masyarakat mengenal mereka dengan sebutan tiga perampok dari Rawabelong, dipimpin oleh Pitung yang terkenal akan kehebatan bela dirinya. Tujuan mereka adalah rumah besar di ujung jalan. Rumah seorang tuan tanah yang kaya raya. Rumah itu berpagar tinggi dan dijaga oleh centeng atau pengawal yang bertugas bergantian selama 24 jam.

Ketiganya berhenti di dekat sebuah pohon besar tak jauh dari rumah itu.

“Itu rumah yang akan kita satroni,” kata Pitung setengah berbisik.

“Hmm, tampaknya mudah,” sahut Rais.

“Belum tentu,” kata Ji’i.

“Apa rencana lu,” tanya Rais.

“Gue akan melompat ke tembok di depan itu, dan lu berdua masuk dari arah kanan dan kiri,” perintah Pitung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status