Share

Bab 58 - Malu Sangad.

"Karna Hella ... sudah BERZINA dengan suami saya." ucapku tegas, penuh penekanan.

"Astagfirulloh ...."

Kompak semua orang terperangah, mereka semua saling pandang, lalu menatap tak percaya kearah Hella yang wajahnya sudah berubah sepucat mayat.

Mata Hella mengejrap berulang kali, mulutnya celengap-celengap seperti ikan emas yang kesulitan untuk bernafas.

Sesak?

Aah ... ini belum seberapa. Kartu matimu masih banyak ditanganku, La.

Aku memamerkan senyum puas, saat sorot mata Hella bersibobrok dengan netraku.

"Benar begitu, Mbak?" tanya Mbak Rena.

"Beneran, Mbak?" Ibu muda menatap intens, menunggu jawaban, Hella.

Hella tergagap, matanya mendelik kekiri dan kanan dengan seulas senyum yang dipaksakan.

"Ti--" belum sempat Hella bersuara, kalimatnya sudah terpotong oleh ucapan ketus Ibu gendut.

"Ya ampun! Pelakor ternyata ..." timpal Ibu gendut.

"Dih, pelakor!" sahut Ibu muda dengan ekpresi jijik.

"Dia yang jahat dong. Ketipu kita," sambung Ibu muda kesal.

Hella semakin panik, keringat dingi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status