Share

42. Kencan di Roma

"Bisakah kau saring kata-katamu? Sejak tadi kau membuatku merinding," protes Rin.

"Merinding kenapa?"

"Aku tidak terbiasa digoda oleh om-om," cetus Rin secara tak langsung mengatai Ron sebagai om-om yang menggodanya.

"Om-om apanya? Kau tidak lihat kalau aku masih sangat muda?" protes Ron.

"Muda apanya?" cibir Rin.

"Kau tidak merasa terkesan sedikit pun pergi berkencan denganku? Aku bahkan menyewa jet untukmu," cetus Ron.

"Ron, berhenti menyebut kencan!" omel Rin dengan pipi memerah.

Ron terdiam sejenak, kemudian pria itu meraih tangan Rin dan menggenggamnya erat.

"Rin ... kalau pendapatku tentangmu mulai berubah, bagaimana?" tanya Ron tiba-tiba.

"Pendapat apa?" Rin menoleh ke arah Ron dengan kedua alis terangkat tinggi.

"Bagaimana pendapatmu tentangku?" tanya Ron lagi.

"Kau ingin aku mengatakan apa?" tanya Rin malas.

"Apa kau menyesal bertemu denganku?" tanya Ron sembari menatap manik mata bening milik Rin dengan sorot mata tajam yang begitu menusuk.

"M-menyesal? Tentu aku tidak akan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status