Share

BAB 53 BUKAN ULAR HUTAN BIASA

“Makam? Makam apa yang kamu maksud, Aryo?” jawabku berpura-pura tidak mengerti.

“Tidak usah berpura-pura, Cempaka. Kamu tahu apa yang aku maksud. Jadi jangan berpura-pura lagi dan jelaskan kepadaku itu makam siapa,” ucap Aryo sambil mendekaatkan wajahnya dan menatapku dengan tatapan yang serius.

Aku yang masih tidak tahu harus menjawab apa pada Aryo hanya diam membeku menatapnya kembali, dan kedua mata kami saat ini saling menatap satu sama lain seperti mencari jawaban dari pertanyaan kami masing-masing.

Apakah aku harus menceritakan yang sebenarnya kepada Aryo, ataukah aku harus mengarang cerita tentang makam Ajeng itu seperti yang aku lakukan pada Pak Dirga?

Pikiranku benar-benar kacau dan aku tidak tahu harus mempercayai Aryo atau tidak. Karena di dalam hatiku aku juga takut yang berdiri di hadapanku saat ini bukanlah Aryo yang asli, tapi orang suruhan Pangeran Dayu yang menyamar menjadi Aryo.

Tapi cara bicara dan perilaku Aryo saat ini sama seperti Aryo yang aku kenal sebelumnya.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status