Share

Part 11

Kamu dari mana?" tanya Restu kaget saat melihat Isna masuk ke kamar.

"Habis dari laundry ...." jawab Isna tanpa memandang suaminya.

"Seharusnya tidak perlu kau cuci bajuku ...."

"Aku harusnya yang mencuci, Mas. Seharusnya. Aku istrimu. Tapi maaf, aku memilih membawanya ke tempat laundry karena ...." Suara Isna memelan. Tenggorokannya terasa sakit karena harus menahan air mata, juga lara hatinya. Meski masih gadis, ia paham, basah yang ada di celana Restu berasal dari mana. "Karena itu bukan milikku. Bukan milik kita." Dengan sebuah bahasa kiasan, ia melanjutkan.

“Isna, apa kamu tahu sesuatu hal?” tanya Restu terlihat bodoh.

“Menurut kamu?” Isna balik bertanya. “Aku kira kamu im*otent, ternyata kamu bisa mendesah dan gerakan kamu itu, terlihat menikmati meski hanya sekadar mimpi.”

Wajah Restu bak kepiting rebus. Merah menahan malu. "Isna maafkan aku ... semuanya terjadi begitu saja ...."

“Tidak ada sesuatu yang tiba-tiba terjadi tanpa sebuah sebab. Itu lebih baik sepertinya, daripada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Wiwik Sundari
salut sama Bu bidan ISNA.....bs menutupi sakit hatinya terhadap sang suami
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status