Share

Part 33

Ibu belum percaya. Tapi memilih diam.tatapannya tidak bisa dibohongi.

“Kalau nanti bidan desa yang satu pindah, aku akan menempati polindes, Bu,” ucapku memohon izin. “Jangan khawatir, aku sering tidur di sini juga ….”

Ibu berlalu tanpa sepatah kata. Aku bernapas lega.

Entah kenapa, malam ini, bapak tumben ikut makan bersamaku dan Restu. Tanpa perbincangan karena beliau bergabung saat kami sudah mulai menyantap makanan. Setelah Restu selesai dan hendak pamit, barulah bapak mengeluarkan suara.

“Restu, duduklah!” ucap bapak terdengar dingin.

Restu urung bangkit dan kembali mendaratkan tubuh pada kursi. Wajahnya penuh tanda tanya. “Ada apa ya, Pak?” tanyanya.

“Kami sangat menyayangi Isna. Dia anak yang hampir tidak pernah membuat kami marah. Kecuali kenakalannya waktu kecil. Dia kami besarkan dengan penuh kasih sayang. Tidak pernah membuat malu keluarga dan selalu menjaga diri dari semua laki-laki. Banyak pria datang yang kami tahu, mereka bermaksud menjadikan Isna istri. Tapi, pilihan k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Yanti Keke
hiks hiks hiks stiap mlm dgr suami kita mndesah sambil mnyebt nm wanita lain.... sakittt... smoga Aithor mberi km 0ngfanti yg jauh lbh baik dr restu y Isna... karir yg lbh baik... lbh ganteng ... lbh kaya... dn yg pling pntg... brakhlak....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status