Share

PRS - 15

Tapi Mas Rafka sudah terkapar di tangan Bang Elang.

Akh, aku tak mengerti.

Aku hanya bisa menikmati kembali pemandangan yang indah antara Ibu dan anak di hadapanku saat ini.

"Fanisa, apa kabar?" Suara lelaki membuatku menoleh. Hingga mataku menangkap sosok suami Sabia, memasuki ruang kerjaku ini.

Aku memaksakan senyum di bibir. "Aku baik. K-kamu?" jawab serta tanyaku.

"Aku juga baik. Rafka ke mana? Aku gak lihat dia ada di sini," jawab serta tanya Arda yang kemudian menghempas bobotnya di sisi Sabia. Arda meraih tubuh putra lelakinya dari Sabia.

"Emm ... Mm?mas Rafka ada pekerjaan," jawabku sesantai mungkin. Menutupi yang sebenarnya terjadi dari mereka.

"Quenara gak ikut?" tanyaku mengalihkan pembicaraan.

"Quenara sama Oma-nya, udah besar dia. Udah gak mau buntutin Mami Papinya," kekeh Sabia yang diikuti anggukan kepala oleh sang suami. Aku pun hanya mengangguk kecil.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status