Share

Selamat Tinggal Masa Lalu

Sintya keluar membawa selembar kertas. Aku belum mengerti kertas apa yang dia bawa. Lalu mendekati Mas Ilham yang masih dalam kondisi terlentang.

"Baca baik-baik, Mas!" ucap Sintya tegas sembari menyerahkan selembar kertas itu pada Mas Ilham. Mas Ilham menerimanya sembari berusaha menggeser posisinya sehingga bisa duduk.

Kemudian Sintya berdiri kembali dan nyalang menatap Mak Jum dan Riana. "Kalian berdua jangan mimpi bisa tinggal di rumah ini! Sampai kapanpun kami enggak akan menerima kalian disini! Pembunuh!" teriak Sintya.

"Sintya, saya istri abangmu!" ucap pongah Riana.

"Mas Ilham tak mendapat hak apa-apa dari semua yang ditinggalkan ibu. Ibu tak sudi punya anak pembohong seperti dia!" seru Sintya sembari menunjuk Mas Ilham yang masih tertunduk lesu.

"Jaga ucapanmu, Sintya!" bentak Riana.

"Hei! Siapa rupanya kamu beraninya bicara keras padaku? Perempuan murahan! Jangan pikir dengan merebut suami orang hidupmu bisa sama dengan orang yang suaminya kamu rebut! Kalian beda level! Dasa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
terlalu lebaybnyet
goodnovel comment avatar
rozi yana
dah bayar tak boleh buka 10 bab seterusnya...koin nya udah dipotong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status