Share

TERIMA KASIH

Pengorbanan Fahira dan Reynan tak sia-sia. Kelelahan siang dan malam dijawab dengan siumannya Aslena. Gadis mungil itu bangun dari koma tepat dua bulan dari kecelakaan.

Reynan dan Fahira tak henti mengucap hamdalah. Airmata sudah tak terhitung jumlah yang berjatuhan. Bahagia meliputi seluruh hidup mereka kini.

“Aaa!” titah Fahira pada gadis mungil yang masih menutup mulutnya.

Aslena terpaksa membuka mulut untuk menyuap bubur yang sebenarnya tak disukai. Perkembangannya cukup pesat setelah siuman. Putri kecil itu sudah bisa duduk kini.

“Udah, Ma, kenyang!” rahim Aslena disuapan ketiga.

“Makannya harus banyak supaya cepet sembuh!”

rayu Fahira sambil tak henti menyodorkan sendok berisi bubur ke mulut putri kecil itu.

Sejak siuman Aslena memanggilnya mama. Meski kaget, gadis itu membiarkan saja demi membahagiakannya.

“Benar kata mama, makannya harus banyak!”

Reynan yang baru saja masuk tersenyum pada dua orang yang sangat dicintai. Ia duduk di samping kiri Aslena.

“Iya, deh, Mama, Pa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status