Share

Gerebek

Pemakaman sudah agak lama selesai. Banyak orang yang telah pulang. Kini yang tinggal hanya Fikri, Citra, sekelompok pengawal rekan almarhum, dan orang tua almarhum yang meraung-raung sedih, masih tidak percaya putra mereka telah pergi secepat dan semengenaskan itu.

"Gendi, Gendi, kenapa kamu tinggalkan Ibu, Nak?"

Ibu Gendi, berpenampilan seperti manusia yang minggat dari rumah tanpa persiapan, menjerit sambil mencakar-cakar tanah kuburan, seolah berniat mengeluarkan anaknya dari lubang yang membungkusnya.

"Sudahlah, Bu, relakan Gendi. Dia tidak akan tenang melihat Ibu begini."

Ayah Gendi, terlihat lebih manusiawi daripada istrinya, sibuk mengusap-usap dan mendekap bahu wanita yang histeris kehilangan anak itu.

Fikri menghampiri keluarga yang berduka itu, setengah merasa bersalah karena atas perintahnyalah Gendi mengikuti Profesor Gani dan bertemu malaikat maut.

"Pak, Bu, saya minta maaf sekali lagi atas apa yang menimpa Gendi. Saya tahu Gendi-lah yang me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status