Share

Bab 90

"Cieeee... Yang jadi incaran Pak Mahmud" Goda Alifah. saja

"Pak Mahmud sat set amat langsung ngajak kawin, Syah" Ucap Alifah terkekeh.

"Syah kok diam aja, jangan-jangan kamu lagi mikirin mau nerima tawaran Pak Mahmud, Ya? Buat bisa nyaingin si Marni" Tatapan sinis langsung ku layangkan pada Alifah.

Namun wanita itu malah semakin menjadi" Aduh aku sakit perut"

"Berisik ah, kayanya sial banget nasib aku, Fah "Ucapku. Dengan memasang wajah sedih.

Alifah yang sedari tadi terkekeh, langsung terdiam, tak lagi menggodaku.

"Udah jangan sedih lagi, Syah. Baru aja aku senang liat kamu kembali kaya dulu lagi. Aisyah yang ceria, cerdas dan kuat, jangan jadi lemah lagi ya, Syah" Tutur Alifah. Dia memang sahabat sejatiku.

"Makasih, Fah. Kamu ada di saat aku terjatuh, aku nga tahu kalo nga ada kamu, mungkin aku akan susah untuk bangkit" Ucapku menatapnya.

"Sama-sama"

_____

Keesokan harinya. Aku dan Ali
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status