Share

Bab 33

Mendengar penuturan Bu Wati yang panjang lebar, membanggakan Ningtias---putrinya yang sarjana serta terindikasi memandang rendah Cahaya, sepasang mata Karina menatap tajam pada Bu Wati yang masih hendak bicara. “Mulut orang ini belum pernah di sekolahkan sepertinya,” batin Karina dengan tangan bersedekap dan menatap awas pada Bu Wati yang kembali hendak membuka mulutnya.

“Saya dari dulu percaya kata-kata bijak yang mana menyebutkan suksesnya seorang suami itu adalah berkat sosok seorang perempuan yang berdiri di belakangnya. Nah berarti bangkrutnya seorang suami, itu juga karena perempuan yang ada di belakangnya. Kalau wawasannya gak luas, pergaulan udik, hanya modal cantik doang, nol besar lah nilainya. Harusnya kalau sudah seperti itu, sadar diri … apa masih pantes menyandang gelar istri.”

Lagi-lagi, sudut mata Bu Wati melirik ke arah Cahaya. Seolah semua ucapannya untuk menyindir Cahaya.

“Ini sebetulnya acara arisan atau apa, ya, Bu Rini? Harusnya ibu ngundang orang ke acara ar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rhiga Syahid Eden
lama bener thor updatenya huhu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status