Share

Di rumah sakit

'Bruk'. 

Pintu kamar Aiman tertutup, setelah tubuhnya menghilang di baliknya. Meninggalkan Ratih yang masih mematung, jari-jari tangannya saling memilin satu sama lain. 

Aiman memejamkan matanya dengan kuat setelah berada di kamar. Punggungnya bersandar di balik pintu. Ia sebenarnya tak ingin menyakiti siapa pun, apalagi seorang wanita. Cukuplah dulu menyakiti Hani. 

Namun, apalah daya kejadian dulu harus terulang. Ia menikahi wanita yang tak dicintainya. 

Kalimat-kalimat penegasan itu pun harus diucapkannya lagi untuk kedua kalinya. 

Dulu, di hari pertama pernikahannya dengan Hani, ia pun mengucapkan kalimat pedas yang pasti menyak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status