Share

Pembalasan

"Mas Rey?" gumam Hani dengan bibir bergetar. Sungguh ia sangat takut melihat tatapan laki-laki itu. Belum pernah dilihatnya tatapan mata Rey sedemikian nyalang. 

"Mas, ini tidak seperti yang kamu lihat. Dia …." Hani bicara lagi dengan suara yang semakin bergetar. Tangannya menunjuk Aiman, yang tersenyum miring. 

"Dia yang memaksaku, Mas!" lanjut Hani lagi, kali ini dengan mata yang sudah berkaca-kaca. 

Hani sangat takut Rey marah dan menuduhnya yang tidak-tidak. Apalagi laki-laki itu sejak tadi diam tanpa kata.

Rey masih diam hingga akhirnya laki-laki itu menunduk, berbalik lalu berniat meninggalkan tempat itu. Hani panik, ia sangat takut. Kalau boleh memilih, wanita itu lebih baik dimarahi dar

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status