Share

BAB 1 SLEEPING MAN

"Hai, sleeping man!! Kau ikut penghadangan kali ini?" Antoni, tingkat D menghadang Rama yang baru saja datang.

"Paman, namaku Rama! Kenapa kau selalu memanggilku sleeping man?" Rama mencoba menjelaskan, tapi semua orang tetap memanggilnya sleeping man. Karena rumor ia tertidur selama 25 tahun tanpa menua sudah menyebar dikalangan pahlawan.

"Kau tau, aku yakin kau menerima berkah dari peri awet muda, lihatlah kau harusnya seumuranku bukan?"Antoni merangkul bahu Rama sembari berjalan ke arah tim yang lain.

"Haish, paman kau hanya tidak terima aku lebih muda darimu, siapapun tidak akan percaya kita seumuran!"Rama menepis tangan Antoni dari bahunya, Antoni suka bersikap seenaknya, tapi Rama menyukainya karena hanya dia yang mau mengajak Rama tiap kali melakukan pekerjaan menghadang.

Rama ingat ketika keluar dari rumah sakit, dokter Angel mengatakan kalau namanya Rama dari data yang didapat, ia yatim piatu, tidak memiliki kenalan dan teman yang mencarinya. Karena itulah, untuk bertahan hidup Rama mengikuti setiap penghadangan portal, jika portal terbuka mereka harus lebih dulu masuk, agar bangsa Yakutz dan Makutz tidak sempat membuat kerusakan di alam manusia. Rama belum mengingat apapun tentang dirinya dimasa lalu. Namun mimpi-mimpi yang terlihat nyata selalu hadir di dalam tidurnya.

"Dia yang diberi gelar sleeping man itu bukan?"

"Benar, nyatanya dia hanya memiliki tubuh yang tidak menua, tapi tidak punya bakat selain itu,"

"Lalu mengapa dia masih dibawa untuk menghadang?"

"Untuk bertahan hidup, bukankah kau tau disaat seperti ini pekerjaan apapun bisa kita lakukan selama menghasilkan uang!"

"Apa dia tidak punya keluarga?"

"Dia yatim piatu!"

"Astaga, kasian sekali anak itu!!"

"Makanya, berbuat baiklah padanya, kita saling berbagi rezeki!"

"Tentu saja," sahut Andri, ia lalu mendekati Rama dan langsung mengulurkan tangan kanannya untuk menjabat tangan Rama.

"Aku Andri, tingkat C seorang Tanker, kau bisa bersamaku jika butuh perlindungan,"

Rama menerima uluran tangan itu, ia tau Andri bukan tipe yang suka menyombongkan dirinya. Sangat terlihat dari caranya menyapa Rama.

"Rama, mohon bantuannya!" sahut Rama.

'Cih, dibanding dia, aku lebih hebat!!' Lilia hampir saja menendang bokong Andri kalau saja saat ini ia bukan dalam tahap mode kamuflase.

'Benar, dia tidak tau kalau Tuan Muda sangat hebat!!'sahut Baxia.

'Apanya yang hebat, aku bahkan tidak bisa memberi makan perutku sendiri, lagipula kalian terlalu berisik, diamlah!'sahut Rama.

'Tuan Muda, coba kau panggil onshop maka kebutuhanmu akan terpenuhi!'pinta Lilia.

'Kau selalu mengatakan itu, aku sudah berulang kali memanggil benda yang kau sebut onshop itu dan tak ada yang muncul! Sama seperti kalian yang juga tidak menampakkan diri! Jadi lebih baik diamlah!' tekan Rama.

'Tuan Kau harus lebih berusaha lagi memanggil onshop, lagipula bukan kami tidak mau menampakkan diri, tapi kau melupakan kami, jika kau melihat kami saat ini, nanti kau akan ketakutan Tuan Muda,'jelas Lilia.

'Kau selalu memberi alasan seperti itu, darimana kau tau kalau aku akan ketakutan melihat kalian? Bisa jadi tidak, bukankah kau bilang kita dekat?'kata-kata Rama sangat menyudutkan Lilia dan Baxia, namun mereka maklum dengan keadaan Rama yang sedang hilang ingatan sementara, ini semua karena pengaruh Jiwa Rama yang bersatu dengan pusaka Naga, serta onshop yang bermutasi di tubuh Rama yang baru. Ratu Peri bahkan sudah memperingatkan kejadian ini.

("Mungkin Rama akan mengalami hilang ingatan sementara, oleh karena itu kalian harus selalu berada di sisinya, sementara tubuh Rama yang lama akan dirawat di alam Peri.")

'Haish, bersabarlah Tuan Muda!'

Rama bertambah kesal, ia bahkan mengepalkan tangannya dengan ketidakberdayaan yang saat ini ia miliki. Hanya bermodalkan tekad yang kuat untuk bertahan hidup, Rama tak punya apapun lagi.

"Berkumpullah, kita akan melakukan absen dan perkenalan sebelum memasuki portal!" Gani, ketua tim dari aliansi Tornado, tingkat A tipe Fighter. Memakai jirah besi dengan pedang besar ditangannya.

Rama dan beberapa pahlawan lainnya mendekat untuk mendengar apa yang akan disampaikan ketua tim.

"Tingkat F ada berapa orang?" tanyanya, Rama dan 2 orang lainnya kemudian mengangkat tangan. "Tugas kalian bantu bawa barang para pahlawan tingkat diatas kalian, ada berapa orang tingkat D?" hanya Antoni yang mengangkat tangan.

Ketua tim kembali melanjutkan,"Tingkat C?" 3 orang lelaki mengangkat tangan, mereka tipe Tankker, Fighter dan Mage, salah satunya adalah Andri, sedang 2 pahlawan lainnya terlihat masih muda.

"Tingkat B?" tanya Gani lagi, 2 orang lelaki dan 1 wanita mengangkat tangan, Rama tau wanita itu dia adalah tipe Support penyembuh, 2 lelaki lainnya tipe Tankker dan Marksman.

"Tipe A berarti hanya aku sendiri, aku adalah tipe Fighter, para Tankker berjaga di depan dan dibelakang bagi tugas, Support di tengah, Mage dan Marksman berada di sekitar Support, tingkat F jaga jarak dari kami, agar tidak langsung menghadapi musuh, apa kalian paham?" tanya Gani kemudian.

"Paham Ketua!" sahut semua anggota.

"kita punya waktu sekitar 1 jam, manfaatkan sebanyak mungkin untuk mengambil apapun yang bernilai dan bisa meningkatkan daya tahan tubuh! yang lebih penting, utamakan keselamatan!!" kata Gani memberikan nasehat terakhirnya.

Semua anggota paham itu, namun sudah menjadi kebiasaan untuk saling mengingatkan. Tidak ada yang tau lawan seperti apa yang akan mereka hadapi. Terkadang jika beruntung portal hanya terbuka tanpa adanya pasukan dari alam Jien. Sehingga memudahkan mereka untuk mengambil sumber daya dari alam Jien yang sangat berguna untuk para pahlawan.

"Kalau begitu mari kita kompak dan menjalankan tugas masing-masing, jangan sampai terpisah, Ayo kita masuk!" kata Gani lagi, seperti yang sudah ia katakan tadi mereka membentuk formasi seperti yang Gani perintahkan, sementara Rama dan 2 orang lainnya dengan tingkat F berada di belakang. Membawa barang para pahlawan lainnya.

Yup!! Seperti inilah pekerjaan yang bisa dilakukan Rama, lebih mending daripada manusia biasa lainnya. Gaji pahlawan tingkat F lebih tinggi, bahkan mereka memiliki tunjangan untuk keluarga jika mereka mati. Tapi apa gunanya untuk Rama, ia bahkan tidak memiliki siapapun untuk diberi tunjangan.

"Hei, aku Sandi," Sandi sesama tingkat F terlihat lebih tua dari Rama mengulurkan tangannya.

"Aku Rama," sahut Rama menerima uluran tangan itu.

"Aku Bobi," Bobi ikut menyalami Rama. Rama membalas dengan sopan kedua pria yang memiliki penampilan lebih tua darinya.

"Rama, " balas Rama lagi.

"Apa yang akan kau lakukan setelah penghadangan ini?" tanya Sandi, mereka bertiga membawa perlengkapan pahlawan lainnya, mencoba untuk saling mengakrabkan diri.

"Tidak ada, hanya mencoba bertahan hidup," sahut Rama dengan kekehan pelan.

"Kudengar kita bisa mendapatkan beberapa gems di sini untuk menaikkan status, kalaupun tidak bisa menaikkan status, kita bisa menjualnya." kata Bobi memberikan informasi dengan berbisik.

"Benarkah?"

"Benar, aku akan memberitahukan kalian nanti!! Saat mereka mulai bertarung, disaat itu kesempatan kita mencuri gems!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status