Share

Bab 1025

Pada akhirnya, Jihan dan Wina sendirian di dalam ruang privat.

Jihan menatap Wina sebentar, lalu perlahan-lahan tersenyum penuh makna.

"Sayang, kalau memang kamu mau bergadang main, sini biar kutemani."

Jihan pun membuka kerah kemejanya, memperlihatkan jakunnya yang seksi dan tulang selangkanya yang menawan.

Jihan menghadap lampu ruang privat yang agak remang-remang, lalu sedikit membungkuk sambil menindih Wina dengan meletakkan tangannya di kedua sisi sofa.

Jihan mendekat ke bibir Wina, lalu berbisik, "Nah, kamu mau main gimana?"

Wina takut sekali termakan rayuan Jihan. Dia mengepalkan tangannya dan sengaja memasang ekspresi tidak tergoda. "Aku sudah nggak mau main lagi, ayo pulang."

Jihan mengabaikannya dan menundukkan kepalanya untuk mencium Wina, tetapi Wina menghindar. Hati Jihan sontak terasa dingin.

Dia menatap Wina yang acuh tak acuh selama beberapa detik, lalu membenamkan kepalanya di bahu Wina dan berkata dengan frustrasi, "Wina, berhentilah membuat masalah."

Ini adalah perta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status