Share

Bab 1024

Sekitar pukul 22.00, Wina akhirnya keluar dari kamar Gisel. Jihan yang sedang bersandar di tangga pun bergegas maju dan menggendong Wina ala tuan putri.

Sambil berjalan keluar, Jihan membujuk Wina dengan suara rendahnya yang khas, "Jangan marah, ya Sayang? Kamu boleh kok pergi ke klub Nona Sara, nanti biar aku yang antar."

Nada bicara Jihan terdengar seperti orang yang terpaksa menyerah setelah dianiaya. Namun, Wina menolak mengalah begitu saja. "Aku ingin pergi sendiri."

Tubuh Jihan langsung menegang. Wajahnya yang tampan terlihat marah. "Wina, kamu tahu betapa sayangnya aku padamu."

"Kalau kamu sayang, apa itu berarti kamu berhak memperlakukanku dengan dingin setiap kali kamu lagi marah?"

Jihan refleks mengernyit.

"Aku bakal berubah."

Jihan mencondongkan tubuhnya ke depan dan mencium bibir Wina. "Beri aku kesempatan lagi."

Wina merasa garis pertahanannya sudah dipatahkan, tetapi dia tetap menahan diri. "Aku sudah berjanji pada Valeria."

Jihan mengatupkan bibirnya, ekspresinya terliha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status