Share

Bab 21

Wajah Jihan berangsur-angsur menjadi lebih masam dan sorot matanya tajam seakan-akan bisa menembus tulang.

Setelah meletakkan gelas anggur ke meja, Jihan menoleh ke Jefri dan berkata, "Menurutmu?"

Jefri dengan berani berspekulasi, "Menurutku, kamu suka dia. Kalau nggak, kenapa kamu begitu marah hingga menyiramnya anggur setelah mendengar Emil bilang sudah tidur dengannya?"

Jihan tersenyum sinis dan berkata, "Baru pisah denganku, dia sudah tidur dengan Emil. Aku hanya nggak terbiasa untuk sementara waktu. Aku hanya memberinya pelajaran, kenapa kamu merasa aku suka padanya?"

Ketika mengatakan itu, sorot mata Jihan sudah kembali normal. Sikapnya seakan-akan tidak peduli dengan orang yang dia beri pelajaran itu.

Jefri merasa sedikit lega ketika melihat Jihan seperti itu.

Jefri tahu Jihan mengidap gangguan mental kebersihan. Oleh karena itu, sangat normal jika Jihan tidak bisa menerima wanita yang pernah bersamanya langsung tidur dengan pria lain.

Selain itu, Jihan langsung memutuskan hubun
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status