Share

Bab 22

Wina melirik Jefri yang duduk di kursi penumpang depan.

Perasaan canggung Wina sedikit mereda ketika melihat Jefri menoleh ke luar jendela.

Wina menundukkan kepala, menyeka air hujan di tubuhnya dengan tisu.

Ketika pandangan Jefri tertuju pada kaca spion, dia melihat pantulan sosok kurus yang duduk di belakang itu.

Wina yang tidak mengenakan mantel dan hendak naik taksi di tengah hujan membuat Jefri sedikit penasaran.

"Nona Wina, kenapa Tuan Muda Emil nggak antar kamu pulang?"

Wina mengernyit kebingungan ketika mendengar "Tuan Muda Emil". Setelah beberapa saat, dia teringat bahwa dirinya sekarang adalah pacar Emil.

Wina mengepalkan tisu di tangannya itu dan berbohong, "Aku bertengkar dengannya, lalu diusir dari mobilnya."

"Ternyata begitu," jawab Jefri sambil mengangguk.

Melihat Wina menggigil kedinginan, Jefri pun menyalakan pemanas dan tidak bertanya lagi.

Suhu mobil yang perlahan-lahan naik itu mulai menghangatkan tubuh Wina yang sedingin es.

Wina menatap Jefri dengan penuh rasa ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Syamsiah Tonji
menyedihkan
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status