Share

Bab 856

Jihan bersandar di wastafel sambil memuntahkan isi perutnya.

Pengawal yang menunggu di sebelahnya sangat simpatik dan terus memberikan tisu kepadanya.

Setelah selesai muntah, Jihan membasuh wajahnya dan mengambil tisu dari pengawalnya, lalu menyeka tangannya dan menatap dirinya di cermin. Seulas senyuman kecil tersungging di bibirnya.

Ternyata istrinya makin nakal. Sepertinya Jihan harus "menghukum" Wina dengan benar atau Wina akan besar kepala menggodanya terus-terusan.

Jihan ingin kembali ke Wina untuk membalas perbuatan Wina, tetapi Zeno tiba-tiba meneleponnya.

Jihan langsung menatap pengawalnya dengan dingin. "Keluar. Jangan biarkan siapa pun masuk."

Pengawal itu mengangguk dengan hormat. "Baik."

Setelah para pengawalnya pergi, Jihan membuka tombol buka kunci dan bertanya, "Sudah ketemu?"

Zeno mengangguk, "Ya, Tuan, sudah. Winata belum mati. Dia pergi ke Medan Hitam bersama Tuan Alastor."

Ekspresi Jihan tiba-tiba berubah dingin. "Zeno, ini sikapmu yang paling ceroboh semenjak kamu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status