Share

Bab 864

Jihan melihat jam tangannya, lalu melirik ke arah Jun. "Kok kamu masih di sini? Kamu mau makan siang di sini?"

"Nggak kok," jawab Jun sambil mengibaskan tangannya, "Nanti istriku akan membawakanku bekal. Aku mau duduk di sini sebentar lalu pergi."

Sudut mata Jihan tampak sedikit berkedut. "Istrimu ... membawakanmu bekal makan siang setiap hari?"

"Ya. Istriku bilang jajan di luar itu nggak sehat, dia ngotot mau nganterin makanan buatku," jawab Jun sambil tersenyum.

Tepat pada saat itu, seorang wanita yang anggun pun muncul di luar kantor presdir. Istri Jun sedang memegang kotak bekal sambil melambaikan tangannya pada Jun.

Begitu melihat istrinya datang, Jun segera menurunkan kakinya dan berkata, "Kak Jihan, aku pergi dulu. Kakak jangan lupa makan, ya."

Jihan memandang Jun mengambil kotak bekal itu, lalu berjalan ke lift sambil bergandengan tangan. Ekspresinya sedikit berubah.

Dia mengambil ponselnya pribadi di atas meja, lalu setelah berpikir sejenak, akhirnya mengirimkan pesan kepada W
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status