Celine sudah melihat foto dan video di dalamnya. Tidak terlihat dua pelaku utama, Cindy dan Merlin, hanya terdapat video-video tidak bermanfaat. Karena Carlos menginginkannya, Celine pun malas berebut dengan Carlos.Sikap cueknya membuat suasana menjadi hening.Celine mengangkat dagunya untuk menunjuk pintu, maksudnya sangat jelas. Dia sedang mengusir Carlos.Carlos terdiam.Seolah-olah ada yang meninju wajahnya dengan bantal, dia mengerutkan keningnya dengan kesal. "Ini yang menyebabkan punggungmu terluka?"Mata Carlos tertuju pada punggung Celine. Saat ini, Celine berpakaian lengkap sehingga luka-luka itu tertutup rapat dan tidak terlihat. Namun, mata Carlos mengarah tepat pada area yang terluka. "Paman dan Bibi tahu nggak?"Celine memiliki kulit yang putih dan halus. Meskipun bekas luka itu sudah samar, masih terlihat jelas, seperti bekas tinta yang menodai kain sutra berwarna putih.Celine tinggal di Keluarga Tomson selama empat tahun, tepatnya dari usia 14 tahun hingga 18 tahun. M
Celine menatapnya sambil mengerutkan kening, dia sedang menebak apa yang ingin dilakukan Carlos. Beberapa hari ini, Carlos diantar jemput oleh sopir. Tiba-tiba Carlos mengajukan permintaan seperti ini, dia bahkan curiga semalam Carlos menemukan sesuatu dan ingin membungkamnya untuk menjaga reputasi Cindy.Dia menatap Carlos untuk cukup lama, lalu memiringkan kepala sambil tersenyum pada Carlos. "Oke."Pagi hari adalah jam sibuk. Perusahaan Gutama terletak di pusat kawasan bisnis, Celine berkendara dengan sangat lambat. Ketika mereka akan segera sampai di kantor, mereka tiba-tiba terjebak macet.Carlos sedang memandang gedung Perusahan Gutama. Ketika Celine rem mendadak karena melihat lampu merah, Carlos tiba-tiba berkata, "Keluarga Juanda punya hubungan kerja sama dengan Perusahaan Gutama."Nada bicaranya sangat tenang, seolah-olah sedang mengajak Celine mengobrol.Orang yang mengoyak pakaian Celine di video semalam adalah tuan muda Keluarga Juanda.Celine meletakkan salah satu tangan
Merlin memandangnya dengan ragu-ragu, jari-jarinya yang sedang memegang tas memutih. "Kak Carlos, aku nggak tahu apa aku harus mengatakannya."Carlos melewatinya dan langsung berjalan ke arah lift. "Kalau begitu nggak usah katakan.""..."Merlin tertegun, reaksi Carlos berbeda dengan dugaannya. Carlos selalu bersikap anggun, tetapi kali ini sikap Carlos seolah-olah menunjukkan "sekalipun kamu jelek, kalau dia bersedia, dia akan memperlakukanmu seperti tuan putri".Karena mereka tumbuh besar bersama dan dia cukup dekat Cindy, Carlos sangat sabar dalam menghadapinya. Ini adalah pertama kalinya Carlos mengabaikannya seperti ini.Hal yang lebih mengejutkan lagi adalah Carlos mengabaikannya karena Celine, wanita yang dibenci Carlos.Merlin menatap punggung Carlos yang pergi menjauh. Dia menggertakkan giginya, lalu menyusul Carlos sambil berkata, "Kak Carlos, dengar-dengar Kak Celine mengurung orang tua kandungnya di ruang bawah tanah demi pulang bersama Ayah dan Ibu ke Kota Bapura dan bahka
"Da ... Davin, menginginkanku.""Kayla, lihat baik-baik, siapa aku?"Lampu menyala. Setelah melihat wajah pria di samping dengan jelas, Kayla Sandio langsung membelalakkan matanya!"Theo? Kok jadi kamu?!"Pria itu mencengkeram dagunya sambil berkata dengan dingin, "Setelah tidur denganku, seharusnya kamu tahu aku bukan orang yang mudah dihadapi.""Bukan seperti itu, aku salah ...."Kayla berusaha kuat untuk melepaskan diri, tapi semuanya sudah terlambat. Rasa sakit yang luar biasa menyerangnya, dia benar-benar lenyap di tengah kegelapan ....Setelah itu, Theo Oliver melemparkan sebuah kartu kepada Kayla, tetapi dia malah menampar Theo!Theo menyentuh sudut bibirnya, lalu berkata sambil tersenyum sinis, "Bukannya ini yang kamu mau, hah?"Kalimat itu benar-benar menghancurkan Kayla. Sekarang, dia bahkan tidak punya kesempatan untuk menyesal."Theo, aku nggak mau uang, aku mau kamu menikahiku!"Tiga tahun kemudian, di Vila Aeris.Kayla sedang menonton berita hiburan yang disiarkan di TV,
"Kayla, apa maksud kontrak perceraian itu?"Setelah mendengar suara suram Theo, Kayla langsung tersadar."Seperti yang tertulis."Theo berkata sambil menyeringai, "Sebelum bekerja, datanglah ke kantorku untuk mengambil kembali sampah ini. Jam 8 malam, aku mau melihatmu dan ... barang-barangmu sudah berada di Vila Aeris."Kayla juga menjawabnya sambil menyeringai, "Theo, apa otakmu ...."Bermasalah?Dia tertegun. Seketika, dia menyadari makna lain dari panggilan ini."Kamu nggak perlu khawatir Raline akan disebut sebagai wanita simpanan. Hanya orang tua kita dan beberapa teman yang mengetahui soal pernikahan kita. Di mata orang lain, kamu tetap adalah pria sejati yang bersedia memikul semua kesulitan untuk membiarkan sang kekasih pergi menggapai cita-cita. Kini, kebahagiaan sudah menghampirimu, selamat."Semalam, Theo dipotret oleh para wartawan saat mengantar Raline ke rumah sakit. Hari ini, kalau berita Kayla mengajukan gugatan cerai terungkap ke media, Raline akan dicap sebagai wanit
Mendengar kata pisah rumah, hati Kayla seolah-olah dicubit dengan keras, terasa sedikit perih dan nyeri.Sejak menikah, sepuluh jari cukup untuk menghitung berapa kali Theo pulang ke Vila Aeris setiap tahunnya, tidak ada bedanya dengan pisah rumah."Lagian sisa tiga bulan, kurasa kita nggak perlu tinggal bersama."Theo menatap Kayla selama beberapa detik, lalu berkata sambil tersenyum sinis, "Perlu atau nggak, aku yang tentukan. Hari ini, Axel akan memberimu cuti dua jam, pindahkan kembali barang-barangmu.""Aku ...."Saat Kayla hendak menolak, terdengar suara ketukan pintu. Axel mengingatkan dari luar. "Pak Theo, rapat akan segera dimulai."Theo mengancingkan manset yang dibuka tadi sambil berkata, "Keluar."Kayla tidak bergerak dan masih berkata dengan kukuh, "Theo, aku nggak akan kembali ke sana."Theo tidak menanggapinya dengan serius. "Sudah berapa kali kamu berkata demikian?"Ini bukan pertama kalinya mereka bertengkar, juga bukan pertama kalinya Kayla pindah, tapi tak lama kemud
Kayla menggesek kartu Theo, dia tidak ingin menghambur-hamburkan uangnya sendiri ... untuk tinggal di hotel.Dia pun menelepon Bella. Setelah tahu bahwa Bella berada di rumah, dia langsung pergi ke sana.Mobil Paman Dafa terus mengikuti di belakang, tetapi Kayla mengabaikannya sepanjang jalan.Setelah keluar dari mobil, Kayla pergi mengambil kopernya di bagasi dan tangannya tidak sengaja tergores sudut mobil.Tangannya berdarah, tetapi tidak parah.Bella tinggal di lantai 17 dan pintu rumahnya selalu terbuka lebar saat tahu Kayla akan datang.Melihat Kayla masuk dengan membawa koper, Bella tertegun sejenak. Ketika bertelepon, Kayla tidak mengatakan bahwa dia datang dengan membawa koper.Sepertinya dia kabur dari rumah.Bella mengabaikan masker wajahnya dan segera mengulurkan tangannya untuk mengambil koper Kayla."Kok nggak bilang kamu bawa koper? Aku 'kan bisa turun menjemputmu .... Haih, kenapa tanganmu terluka?"Melihat Bella tampak panik dan hendak pergi mencari kotak P3K, Kayla pu
Di sepanjang jalan, keadaan di dalam mobil sangat hening. Suasana tegang ini membuat Paman Dafa tidak berani mengubah kecepatan mengemudi.Setelah sampai di tempat parkir sebuah vila yang terletak di pinggiran kota, dia baru menghela napas panjang dan turun untuk membuka pintu mobil.Kayla tidak sesombong Theo dan tidak suka "dilayani". Ketika dia hendak membuka pintu, Theo berkata dengan santai, "Aku suka cewek bodoh yang berdada besar?"...Kayla hampir tersedak. Kalau Theo tidak mengungkit hal itu, dia mungkin sudah lupa. Dia mengucapkan hal seperti itu hanya untuk memfitnah Theo, bagaimana mungkin dia tahu jenis wanita yang disukai Theo!Dia menoleh dan mata Theo kebetulan mendarat di bawah tulang selangkanya. Baik disengaja ataupun tidak, terkandung maksud lain dari tatapan Theo.Kayla dapat memahami maksud lain dari tatapan ini, yaitu merendahkan."Bukannya wajar kalau pria suka dada besar?"Karena itu, setelah tiga tahun menikah, Theo bahkan tidak mempunyai sedikit pun hasrat pa