Share

5: Jerat-jerat Perangkap

“Kakak Tertua?” kejut para siswa itu dengan wajah berseri-seri.

“Nona Lilian, terima kasih sudah datang!” Mereka memberi salam dan hormat.

“Bukan waktunya untuk bersapa. Kita harus hentikan energi gelap ini!” Gadis itu mencabut tiga anak panah dari punggungnya dan menembakkan ke arah Tuan Zhu. Anak panah yang melesat mengeluarkan cahaya kebiruan dan membelah menjadi ratusan jumlahnya.

“Dia kultivator yang kuat! Energinya terpampang dengan sangat jelas,” gumam Karuna. “Aku bisa ketahuan jika terus di sini. Sebaiknya, aku pergi. Segel pelindung itu juga sudah rusak. Kapara pasti akan kembali padaku meski tidak sekarang!”

Karuna menyelinap pergi ke istal kuda di belakang dan menaiki kuda betina nakal satu-satunya yang ada di sana.  Dia berkuda seperi orang gila. Karuna hanya ingin pergi dari sana secepatnya.

“Aku benci berurusan dengan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status