Share

243 - Lebih Baik Kabur!

“Tak mau … pokoknya aku tak mau. Sekarang aku tak mau siput, tak suka siput!” Anika tak peduli dan terus saja mengucapkannya sambil menggeleng putus asa seraya menatap mantan kakak iparnya.

“Iya sudah, tak apa kalau tak mau. Tak akan ada yang memaksamu, kok.” Juna menanggapi sambil tersenyum.

Ucapan Juna mengisyaratkan agar Edi tahu diri dan tak perlu menyodorkan siput tadi, sehebat dan semewah apa pun olahan itu.

“Aku … benar-benar tidak bisa makan yang seperti itu, Mas.” Wajah Anika malah berubah pucat dan memegangi baju Juna.

Dari sini saja sudah terlihat dengan jelas betapa Anika jijik pada siput dan sejenisnya.

“Maaf, aku benar-benar minta maaf.” Anika bicara ke Edi yang wajahnya mencelos karena kecewa.

Padahal Edi sengaja memesan makanan paling mahal di restoran itu untuk menunjukkan kastanya. Tapi justru bumerang untuk dirinya.

“Um, ya sudah, mau bagaimana lagi?” Edi canggung menarik tangannya kembali.

“Sudah, sudah, ayo makan saja yang ada di piringmu, tak usah menggubris lain
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status