Share

Bab 56| Kehidupan

"Rasanya sumpek, risih dan lelah, hehe." Alessa tersenyum sumringan.

Eidar mengelus puncak kepala Alessa. "Kamu sampai mewarnai rambut jadi cokelat, omong-omong ... aku mendapatkan surat dari ibumu, isinya dia sangat merindukanmu," ucap Eidar.

"Kalau rindu kenapa Ibu seperti mendukung Kak Jovian?" Alessa cemberut.

"Alessa, ibumu benar karena bagaimana pun Jovian masih suami sahmu meskipun memakai batasan waktu kontrak tapi pernikahan kalian tetap sah." Eidar berucap sambil menyodorkan tempat bekal makan yang ia buat, isinya nasi goreng dan cumi tepung. "Lagi pula tak ada orang tua yang menolak memiliki menantu sempurna seperti Jovian," ucap Eidar.

Alessa meraih tempat bekal makan itu namun menatap kedua mata obisidan Eidar yang sendu. Alessa tahu jika Jovian merendahkan dirinya sendiri. Dulu Alessa pun sama, memandang Jovian puncak keberhasilan yang diidam-idamkan semua orang. Alessa bahkan merasa tak pantas bersanding dengannya.

"Kak, kamu bisa mengatakan jika kamu menyukaiku tap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status