Share

Bab 18 - Pertanyaan Hati

Mysha kehilangan kata-kata. Pipinya menghangat, ia yakin rona merah jambu bersemu di sana. Hatinya melambung mendengar kalimat pria yang jarang menunjukkan ekspresi. Namun lidahnya begitu kelu untuk menjawab.

“Will, kurasa ….”

William menggeleng, “Tidak perlu kau jawab. Aku hanya ingin kau tahu.” Lelaki itu tersenyum singkat.  “Sudah waktunya makan siang. Sebaiknya kita pergi,” ajak William memutus pikiran Mysha.

William berdiri dan mengulurkan tangannya kepada Mysha yang masih terlihat bingung.  Gadis itu pun tersenyum menyambut tangan Direktur CLD.

Mereka berpamitan kepada Aris dan Mirna yang masih sibuk melayani pelanggan.

***

Hari masih sore ketika mereka tiba di apartemen Mysha.

“Apa kita tidak sebaiknya kembali ke kantor?” tanya Mysha. Kecemasan tampak jelas di wajahnya setelah hampir seharian meninggalkan pekerjaan.

“Sesekali pulang cepat tak masalah.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status