Share

Bab 44 - Pertanyaan dan Jawaban

Suara tamparan kembali terdengar. Mysha tanpa sadar melayangkan tangan kanannya ke pipi Axel sekuat tenaga hingga meninggalkan bekas kemerahan di sana. Tak menunggu reaksi berikutnya, Mysha langsung berlari meninggalkan semua sumber dukanya di belakang.

Mysha tak mampu lagi berpikir. Semua yang ada di kepalanya seperti kepingan kaca penyimpan kenangan. Tak ada lagi yang tersisa utuh di sana.

Napasnya memburu ketika membanting pintu mobil dan mengempaskan tubuhnya ke jok. Dadanya bergemuruh dengan gabungan rasa pedih yang tak bisa dijelaskan. Kepalanya berdentam dan Mysha tak bisa lagi menahan setiap bulir air mata yang mengalir keluar. Setidaknya ia tak menangis di hadapan mereka. Mysha berusaha sekuatnya untuk tidak terlihat lemah di hadapan wanita itu apalagi Axel.

"Why?" bisiknya lirih pada diri sendiri.

Dengan semua pusaran yang meruntuhkan semua pertahanan hatinya, Mysha butuh waktu untuk menenangkan diri. Namun, di manakah tempat yang nyama

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status