Share

24. Mantu Idaman

Aku baru saja memarkirkan mobilku. Capek, hari ini jadwal mengajarku di kampus full. Ditambah membimbing para mahasiswa yang mengikuti lomba desain arsitektur "Spectaculer" di Jogja.

"Assalamu’alaikum."

"Wa’alaikumsalam."

Kulihat ada tamu Abah, nampaknya mereka juga para kyai. Aku segera menyalami Abah dan para tamunya.

"Wah, Azzam kayak njenengan Pak Kyai. Pas muda dulu. Gagah." Puji salah satu teman Abah yang kuketahui bernama Kyai Mahfud.

"Bener Kyai Mahfud, kok gak jadi tentara Gus kayak abahnya?" sambung Kyai Habib.

"Mboten Pak Kyai," jawabku.

"Oh iya sekarang sibuk apa Gus?" tanya Kyai Mahfud lagi.

"Sibuk mengajar saja Kyai sama kerja," jawabku singkat.

"Njenengan kok gak pernah cerita kalau putramu itu kuliah arsitek sih Kyai? Malah kuliahnya sampai ke Australia lagi." Seseorang yang dari tadi diam saja mulai bertanya. Aku tahu namanya Kyai Sholeh, ayah dari Furqon sahabatku.

"Hehehe. Memangnya saya harus cerita ap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
nugraha rangga
akhir nya komen jugaa.. hahaha, menarik ceritanya thoor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status