Share

25. Cemburu Menguras Sambel Terasi

"Umi ..."

"Iya Zam." Umi sedang melipat baju. Walau ada khadamah, Umi tak pernah menyuruh mereka mencucikan baju kami sekeluarga. Katanya malu, kalau sampai lihat barang pribadi dicuciin sama orang lain. 

"Tadi Furqon main."

"Owh."

"Dia tanya Caca udah punya calon apa belum."

"Terus kamu jawab apa?"

"Azzam bilang aja kayaknya Umi udah punya calon. Kan Caca anak angkat kesayangan Umi. Azzam aja kalah saing sama dia." Sungutku sambil ndusel ke keteknya. 

"Ya Allah Zam, udah gede masih saja suka ndusel sama Umi." Umi terkekeh melihat kelakuanku.

"Biarin, nanti kalau Azzam sudah punya istri, Umi gak boleh iri."

"Gak, Umi gak bakalan iri, malah Umi seneng jadi Umi cukup ngurusi bayi tua sama bayi remaja. Bayi bujangnya sudah punya pawang. Kalau kamu sering ndusel kan nanti Umi cepet dapat cucu."

"Ckckck ... Umi ... Umi ... pasti kesitu lagi bahasnya." Aku memilih merebahkan kepalaku pada pangkuan Umi. Umi pasti akan menyisiri ra
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nury
Wes Azzam cemburu itu namanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status