Share

Bab 19

Dosen dengan tubuh sedikit gemuk itu berlalu dari hadapan Amaz dan Binar, meninggalkan mereka dengan perasaan kesal. Binar selalu diam jika sedang kesal, kecewa maupun sedang marah. Ia membanting buku dengan kasar di atas meja kesayangannya itu. Sedangkan Amaz komat kamit mulut meniru dengan kesal cara dosen itu berbicara. 

“Dia pikir bikin esai itu mudah apa?” gerutu Amaz. 

“Dia pikir orang lain enggak ada kerjaan apa. Bisa menyelesaikan semuanya dalam waktu sesingkat itu,” tambahnya kesal.

Binar masa bodoh, ia tidak peduli dengan ancaman dosen tadi. 

Sementara Amaz sebaliknya, baginya bertanggung jawab dengan segala apa yang di percayakan padanya itu adalah hal yang paling nomor satu. Ia sangat disiplin dan berkomitmen dengan tugas dan keputusannya. Ia selalu punya target dalam menjalankan misinya. Hidupnya bisa di katakan sangat teratur.

Binar berlalu dari hadapan Amaz. 

“Itu anak, enggak ada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status