Share

Bab 44

Aras menyadari mungkin seperti ini rasanya mencintai tanpa tahu jika dia sedang dicinta. Mungkin begitulah perasaan  para cewek yang pernah ditolaknya. Bedanya mereka sudah punya keberanian untuk menyatakan cintanya, tetapi Aras belum siap ke langkah itu. Masih menyimpan rasa saja ia sudah ditampar oleh kenyataan yang membuat hatinya luluh lantak.

Aras pun sama, memilih untuk tidak mengikuti ibunya. Ia mengenang nasib cintanya bersama rintikan air hujan yang dinginnya menusuk tulang.  Setelah cukup basah kuyub ia baru sadar kalau ponselnya bukan anti air. “Ah bodoh!” geramnya. 

Ia pun terlebih dahulu menyelamatkan ponselnya, yang mati total. Perasaan tadi ia meninggalkan ponselnya dengan arus yang masih banyak. Tiar datang disaat yang tepat, saat Aras butuh kendaraan yang mengantarnya pulang ke rumah. Seberat apapun masalah yang kita hadapi rumah akan selalu menjadi tempat pulang semua orang, kecuali jika penghuninya yang bermasalah, kebanyakan d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status