Share

(Season 2) Epilog 1 - Padang Rumput Sheila

“Bianca? Bi? Bianca!”

Deg.

Panggilan itu membuat Bianca tersentak dari lamunannya. Wajah cantiknya menoleh perlahan.

“Ada apa?” tanya Indra seraya berjalan mendekat. Ia membuka jubah tidur yang digunakannya, lalu memasangkan ke bahu Bianca. “Kamu mimpi buruk?” Indra melirik cangkir teh yang masih mengepulkan uap panas di tangan Bianca.

Bianca tidak menjawab, ia hanya menyandarkan kepalanya di dada pria itu sambil terus menatap rembulan yang bersinar tanpa bintang.

Malam itu sangat tenang. Namun, entah mengapa Bianca justru merasa resah. Apakah selama ini ia sudah terlalu lama hidup dalam kekacauan, hingga ketenangan kini terasa sedikit asing?

Bruk.

“Saya harus menemui Pak Indrawan dan Bu Bianca sekarang juga!”

“Tapi beliau sedang beristirahat. Tolong jangan buat keributan!”

“Ini penting!”

Bianca dan Indra saling bersitatap ketika mendengar keributan di luar pintu kamar mereka. Bianca melirik box bayi sekilas, khawatir keributan itu akan membangunkan putri kecilnya.

“Tunggu
Zia Cherry

Halo, saya Zia. Terima kasih karena sudah setia membaca kisah Pelakor Harus Mati. Ini adalah bab-bab terakhir cerita Sheila dan Xei Anggara. Btw, kalau teman-teman mau tau tentang Miranda kekasih Xei, dia ada di cerita KAU, AKU, dan SELINGKUHANMU. (Dia tokoh utama 'Mia' di sana. Jadi dua cerita ini sedikit berkaitan). Dan, masuk bab epilog, saya akan pakai sudut pandang yang berbeda dari bab Sheila sebelumnya, karena saya kembalikan ke mode pertama cerita Pelakor Harus Mati bagian Bianca. Semoga teman-teman bisa membaca dengan nyaman. Salam hangat, Zia.

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status