Share

(Season 2) Epilog 2

Lagi-lagi Sheila berdiri di sebuah padang rumput yang sama. Namun, alih-alih merasakan ketenangan, kini justru yang tertinggal adalah sebuah perasaan hampa.

Sheila menatap jauh padang rumput itu. Tempat yang indah, tempat yang menangkan, tapi ternyata –juga— menjadi tempat yang begitu sunyi. Sheila berjalan perlahan, memetik kuntum bunga mawar yang belum terbuka.

Sudah berapa lama ia di sana? Mengapa tidak ada satu bunga pun yang bermekaran?

“Sheila.”

Deg.

Ia menoleh. Tanpa sadar, tangkai mawar di tangannya terjatuh begitu saja.

Sheila ternganga tak percaya. Ia menatap sosok wanita yang kini berdiri di hadapannya.

Apakah ini sebuah mimpi?

Wajah cantik itu tersenyum, matanya menyuarakan rasa rindu yang sama. Meski bibirnya terus mengukir lengkung yang indah, tapi matanya perlahan basah.

Perlahan, kedua tangannya terbuka, seakan menyambut Sheila ke dalam pelukannya.

“Kemari, Sayang…”

Tangis Sheila tak lagi terbendung. Ia berlari menyongsong pelukan itu. Namun entah me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status