Share

Istri Simpanan

“Memangnya butuh kekuatan seperti apa buat nanti malam, paling juga tidur!” ucapku datar, tak merasakan apa pun pada pertanyaan Mas Ragil. Walaupun, aku tahu ia mungkin segera melakukan malam pertamanya denganku.

“Dek, aku ini sudah jadi suamimu, kalo ngomong itu bisa lembut sedikit aja nggak?” katanya.

Aku meliriknya, tak tahu harus menjawab apa karena aku memang tidak tahu bagaimana bersikap lemah lembut padanya. Sejak awal bertemu memang sudah seperti ini adanya, mau berubah mungkin aku harus sedikit usaha.

“Kalau memang kamu belum bisa menerima aku jadi suamimu, Dek, setidak-tidaknya kamu bisa ikhlas, sekarang semua yang terjadi pada kita ini sudah jadi takdir!”

Mas Ragil kembali bicara dan kalimat itu sedikit menyentuhku.

Seandainya saja bisa bilang, maaf, ya, Mas! Bukannya aku tidak ikhlas atau tidak menerima jadi istrimu, tapi mungkin untuk lemah lembut sama kamu itu butuh proses, mengingat pertemuan awal sampai akhir antara aku dan kamu, selalu saja ada masalah. Kita bic
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status