Share

Perjodohan Kita

“Eh, eh, Mas! Lepasin! Sembarangan aja pegang-pegang tangan anak orang!” Aku berkata dengan tegas menolak kelakuan Mas Ragil yang seenaknya.

Namun, pria itu tidak mengatakan apa pun dan terus menggiring langkahku, menuju motor antik pinjaman yang sering di bawanya. Aku mengambil helm yang dia sodorkan dan segera kukenakan setelah naik ke atas motor itu.

Memangnya dia mau ke mana, sih? Hatiku bertanya-tanya karena pria itu mengarahkan kendaraan ke jalan yang berlawanan dengan arah pulangku.

Pantesan aja ribet banget pake helm segala, ternyata Mas Ragil membawa kendaraannya ke sebuah restoran yang cukup jauh dari pabrik. Namun, aku tidak banyak bertanya agar semua urusan segera selesai.

Dia melepaskan helm setelah turun begitu juga aku, lalu dia lagi-lagi menggamit tanganku sambil berjalan masuk. Tentu aku segera menepisnya hingga terlepas. Aku dan Mas Ragil mirip pasangan yang sedang bertengkar.

“Mau ngapain ke sini?” tanyaku setelah kamu duduk secara berhadapan di salah satu mej
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status