Share

chapter 58

Gery membawa Amora ke sebuah restoran lebih dulu. Sejujurnya Gery juga belum sarapan.

“Kenapa kesini?” tanya Amora.

“Tentu saja mau makan,” jawab Gery acuh. “Duduk!” perintahnya kemudian.

Amora masih merengut, tapi tetap menurut saja.

“Kau makan apa?” tanya Gery.

“Aku sudah makan,” jawab Amora.

“Di mana?”

“Di sini.”

Ya, tadi memang Amora makan di restoran ini, dan terpaksa tidak tuntas karena diganggu oleh Andy. Hari ini sepertinya memang hari menyebalkan untuk Amora.

Beberapa menit kemudian, hidangan pun datang. Dua buah minuman rasa jeruk dan dua piring nasi goreng dengan taburan daging suwir.

“Kan aku sudah bilang, aku sudah makan,” kata Amora. Wajahnya masih merengut. Rasa cemburu ternyata bisa membuat seseorang jadi lebih berani.

Gery memicingkan mata. “Kau makan dengan siapa, ha?”

“Sendiri.”

“Di mana-mana, istri itu sarapan ya bersama suami,” kata Gery. “Bukan seperti kau yang pergi tanpa pamit sementara suami belum kau siapkan sarapan.” Sendok garpu mengacung dan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status