Share

46. Pelakunya adalah ...

Zaara tercenung saat menerima tongkat dari Embun. Setelah merabanya dia merasakan bahwa itu bukan tongkat miliknya. Itu tongkat baru dan mungkin lebih bagus dari tongkat sebelumnya.

“Tongkat ini dikirim oleh pangeran berkuda putih lewat ajudannya,” bisik Embun ke telinga Zaara.

Zaara tersenyum mendengar kata-kata Embun. Sudah bisa ditebak siapa pelakunya.

“Mas Haikal,” tebak Zaara.

“Hem,”

“Ya Allah, dia membelikanku tongkat yang baru,” katanya terkekeh kecil.

“Kalian sedang ngobrol apa? Kok bisik-bisik sih?” telisik Fatimah melihat mereka berdua berbicara.

“Biasa Bu Imah, urusan anak muda,” ucap Embun lalu tanpa canggung ikut duduk bergabung bersama mereka.

“Um, Ibu mencium bau sesuatu nih! Apa kalian tengah asik menggosipkan lelaki yang kalian taksir?”

“Ada Bu, lebih tepatnya yang naksir an-ak Ibu,” ucap Embun yang mulutnya langsung dibungkam oleh tangan Zaara.

“Tuh ‘kan, malu-malu begitu,”

Dengan gerakan cepat Embun menarik tangan Zaara dan malah memeluk sahabatnya itu. “Kalau mal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status