Share

Dorongan Liar

Morgan meluncur ke apartemennya Vivi. Tadi dia dan wanita itu sempat saling berbalas chat. Dari apa yang dikatakan Vivi, agaknya dia sedang berada dalam bahaya.

Malam sudah cukup larut saat Morgan tiba di apartemennya Vivi. Karena tak punya kartu akses, Morgan terpaksa menunggu di lobi tower setelah memberitahu Vivi kalau dia sudah tiba.

Sekitar lima menit kemudian, Vivi muncul, mengajaknya masuk.

“Kau baik-baik saja? Wajahmu pucat sekali. Lingkar hitam di matamu juga terlihat jelas. Kau kurang tidur belakangan ini?” cecar Morgan saat mereka berada di lift.

“Begitulah. Aku terus-terusan diteror beberapa hari ini,” kata Vivi.

“Diteror? Oleh siapa?”

“Herman.”

Morgan menghela napas. Rupanya begitu. Meski tempo hari dia telah memberi pelajaran kepada orang-orang suruhannya Herman, si dokter arogan itu ternyata belum kapok.

Kalau dipikir-pikir, Morgan memang punya urusan yang belum selesai dengan Herman. Haruskah dia menyelesaikannya sekarang?

Di unit apartemennya Vivi, Morgan dan Vivi dud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status