Share

Kelicikan Henry

Tak lain dan tak bukan, yang berteriak itu adalah Henry. Tadi setelah Morgan membawa Agnes keluar dari restoran, dia pun cepat-cepat menyusul.

“Agnes, ayo kita pulang! Jangan lagi kau bicara dengan si pengacau ini!” ujarnya.

Kemunculan Morgan, dan apa yang dilakukan menantu sampahnya itu, telah membuat malamnya kacau.

Situasi di gala dinner sudah tak memungkinkan baginya untuk benar-benar menjalin relasi dengan para pebisnis top seperti yang dia rencanakan.

Kini, dia hanya ingin membawa putrinya itu pulang.

“Lepaskan tanganmu dari putriku, Keparat!” bentaknya saat dia sudah cukup dekat dengan mereka.

Selanjutnya dia meraih tangan putrinya itu, menariknya ke arah tadi dia datang.

Namun, baru juga dua langkah, putrinya itu tiba-tiba berhenti dan menarik tangannya.

“Papa, bisakah Papa sekali saja tak membentak-bentak Morgan seperti itu? Bagaimanapun dia itu suamiku, Pa!” kata Agnes.

Henry menatap Agnes dengan mata membulat. Dia lalu menatap Morgan dengan kebencian yang menyala-nyala.

“Sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status