Share

Bab 158 ( Luapan Emosi)

"Ma, aku berangkat dulu." Ucapku pada Mama dan Papa yang sedang menikmati sarapannya.

"Ke persidangan?"

"Tidak Ma, aku akan ke restoran." Jawabku dengan melewati mereka tanpa berinisiatif untuk ikut serta dalam mencicipi sarapan pagi.

"Tidak sarapan terlebih dahulu!" teriak Mama yang masih terdengar di telingaku, namun tidak aku hiraukan peringatan Mama. Aku bergegas menuju ke garasi mobil dan tancap gas menuju ke tempat yang aku inginkan, yaitu restoran. Aku tidak ingin berdiam diri saja di rumah.

Sesampainya di halaman depan restoran, aku melihat mobil seseorang yang sangat aku kenali. Ingin rasanya untuk menghindari pemilik mobil itu, namun harga diriku menolak untuk menghindarinya.

Benar saja, saat aku turun dari mobil dan berjalan masuk ke dalam restoran, aku disambut oleh Akbar dan Mulan.

Sepasang suami istri itu terlihat duduk santai, menikmati minumannya. Kali ini, aku begitu menyesali keputusanku untuk membuka restoran terlalu pagi.

Pandanganku bertemu dengan Akbar, pria itu
Tri Afifah

Sabar Mawar, tapi ikut emosi 😔

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status